Badan Kejuruan Mesin Persatuan Insinyur Indonesia
(BKM-PII) telah melaksanakan Konvensi Nasional Insinyur Mesin IX-2014
pada tanggal 22-23 Oktober 2014 di Hotel Bidakara Jakarta. Konvensi
mengusung tema : "BKM-PII Outlook 2015-2020: Inovasi keinsinyuran Menuju Kedaulatan Bangsa yang Berwawasan Teknologi dan Lingkungan”. Rangkaian acara kegiatan meliputi Konvensi BKM-PII sebagai forum alih generasi kepemimpinan BKM-PII, Seminar Nasional, dan Pameran Teknologi yang diikuti berbagai perusahaan industri nasional.Agenda
Konvensi yang diusung adalah antara lain penilaian kinerja dan
pertanggungjawaban Pengurus BKM-PII 20011-2014, pengesahan laporan
keuangan, dan pemilihan Ketua Umum BKM-PII masa bakti 2014-2017.
Sebagai kata sambutan Ketua Umum PII, Ir. Bobby Gafur Umar, MBA, IPM yang berhalangan hadir, pada kesempatan tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif PII, Ir. Faizal Safa MSc.
Dalam
sambutannya Ketua Umum PII menyampaikan bahwa Konvensi yang
diselenggarakan seiring dengan dilaksanakannya program penting PII yaitu
rangkaian kegiatan terkait hadirnya Undang-undang Keinsinyuran
Indonesia. Tahap lanjutan yang terkait dengan lahirnya
Undang-undang itu,antara lain adalah proses penyusunan peraturan
pemerintah dan perangkat teknis lain yang merupakan produk turunan dari
Undang-undang tersebut. Secara kelembagaan, PII juga perlu merevisi
konten dari AD/ART kami untuk bisa selaras dengan isi dari Undang-undang
tersebut. Juga sebagai salah satu program tindak-lanjut, adalah
kegiatan sosialisasi atau pengenalan dan pemahaman atas UU no 11 tahun
2014 kepada seluruh stakeholder keinsinyuran.
Sebagai
sebuah unit profesi keteknikan khususnya teknik mesin dilingkungan
PII, BKM juga menjadi salah satu stakeholder keinsinyuran. Jadi,
sudah seharusnya jika Undang-undang Keinsinyuran yang disahkan di DPR
RI pada awal tahun 2014 ini juga dipahami, diterapkan dan
disosialisasikan dengan baik oleh setiap unsur di BKM-PII.
Disamping
itu Ketua Umum PII dalam sambutannya juga menjelaskan bahwa ; “PII
berekspektasi bahwa Undang-undang Keinsinyuran ini dapat diakselerasi
kepada seluruh insan perekayasa di Indonesia dengan maksimal. Harapannya,
kemandirian kita sebagai perekayasa dapat terjamin melalui aspek
teknis, ekonomi, hukum dan juga aspek remunerasi – bagi keselamatan dan
kesehatan masyarakat luas.
Melalui instrumen yang terkandung didalam
UU Keinsinyuran, PII akan membantu memberikan ruang seluas-luasnya
bagi semua perekayasa di Indonesia dalam hal sertifikasi Insinyur
Profesional. Karenanya, PII secara khusus
akan berupaya mendukung setiap upaya yang dilakukan oleh semua komponen
keinsinyuran – khususnya yang ada didalam PII, untuk peningkatan
status setiap perekayasa di Indonesia. Harapannya, semua
sarjana teknik dan perekayasa kita kelak akan menyandang gelar
‘Insinyur Profesional’ sesuai dengan kiprah dan prestasinya. Secara
khusus, pengurus pusat PII tentu siap memfasilitasi dan mendukung BKM
dalam pelaksanaan seluruh program harmonisasi kurikulum teknik mesin.
Bobby menyampaikan bahwa
status dan kemandirian profesi insinyur di Indonesia akan memberikan
dampak strategis bagi bangsa kita dalam hal peningkatan daya saing
nasional – khususnya dalam menghadapi persaingan global. Persaingan
global yang kami maksud ini sudah akan hadir tahun 2015 – hanya dalam
hitungan beberapa bulan lagi – dengan diterapkannya ASEAN Economic
Community, atau AEC.
Mantan Ketua Umum BKM-PII Dr. Ir. Budhi M. Suyitno, IPM
dalam sambutannya juga mengaku, sebagai sebuah unit profesi keteknikan
khususnya teknik mesin dil ingkungan PII, BKM juga menjadi salah satu
stakeholder keinsinyuran. Jadi, sudah seharusnya jika UU
Keinsinyuran yang disahkan di DPR RI pada awal tahun 2014 ini juga
dipahami, diterapkan dan disosialisasikan dengan baik oleh setiap unsur
di BKM-PII. Meski harus pula menunggu penetapan Peraturan Pemerintah
(PP).
Sebagai Keynote Speech pada acara Konvensi Nasional Insinyur Mesin IX 2014, disampaikan oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Prof. Dr. Ir. Sutanto Suhodho, M.Eng.
Beliau dalam kesempatan ini juga didaulat untuk membuka arara Konvensi
Nasional Insinyur Mesin IX 2014 secara resmi yang ditandai dengan
pemukulan Gong, yang dilanjutkan dengan penganugerahan Penghargaan
kepada Pengurus BKM-PII yang baru saja berakhir masa baktinya, dan
penghargaan yang diberikan kepada Sekretariat BKM-PII berupa penghargaan
15 tahun masa kerja. Penyerahan penghargaan pengurus dan sekretariat
BKM juga disampaikan oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Prof. Dr. Ir.
Sutanto Suhodho, M.Eng.
Pemilihan Ketua Umum BKM-PII 2014-2017
Meningkat
ke acara pokok yaitu acara Konvensi BKM-PII dilaksanakan dengan
diawali dengan pemilihan ketua sidang pleno Konvensi, pengesahan
rancangan tata tertib Konvensi, dan rancangan ketetapan ketetapan
Konvensi, serta kemudian dilanjutkan dengan penyampaian Laporan
Pertanggungjawaban Pengurus Pusat BKM-PII masa bakti 2011-2014, yang
disampaikan oleh Pengurus Harian BKM-PII yang dibacakan oleh Ketua Umum
BKM-PII Dr. Ir. Budhi M Suyitno, IPM.
Dalam
laporannya pengurus pusat BKM menjelaskan secara rinci rencana rencana
kerja sesuai Visi & Misi BKM-PII 2011-2014, dan pencapaian yang
dihasilkan serta tidak lanjut yang diharapkan kedepan.
Laporan
pertanggung jawaban yang dibagi dalam dua bagian utama, yaitu laporan
penyelengaraan kegiatan dan laporan keuangan organisasi yang dilengkapi
dengan hasil audit akuntan publik.
Tanggapan
terhadap laporan secara umum, oleh peserta Konvensi nasional Insinyur
Mesin IX 2014, dapat diterima secara aklamasi dan dinilai cukup baik
dan dapat depertanggung jawabkan.
Miningkat
keacara pemilihan Ketua Umum BKM-PII masa bakti 2014-2017, maju sebagai
calon Ketua Umum BKM 5 calon untuk memperebutkan kursi Ketua Umum yaitu
: Dr. Ir. Budhi M Suyitno, IPM, Ir. Bambang Purwohadi, MSi, MT, Ir. Handoko, IPM., Prof. Dr. Ir. Tresna P Soemardi, IPM, dan Ir. Insannul Kamil, MEng, IPM.
Berbeda
dengan pemilihan pemilhan sebelumnya, pada Konvensi Nasional BKM-PII
kali ini, sedikit agak berbeda. Ketua Umum BKM terpilih tidak tidak
dipilih oleh peserta konvensi, tetapi diputuskan berdasarkan kesepakatan
dari para calon itu sendiri, yang mana semua calon sepakat untuk
menjadikan Prof. Dr. Ir. Tresna P Soemardi, SE, MS, IPM, sebagai Ketua
Umum BKM-PII masa bakti 2014-2017. Kesepakatan dari para calon lalu
dimintakan persetujuan peserta sidang konvensi dan secara bulat, peserta
sidang menyetujui Prof. Dr.Ir. Tresna P Soemardi, IPM, ditetapkan sebagai Ketua Umum BKM-PII masa bakti 2014-2017.
Seminar Nasional
Rangkaian
acara Konvensi Nasional Insinyur Mesin IX 2014 dihari ke 2,
dilanjutkan dengan 4 session seminar dengan topik yang berbeda yaitu :
a. Sektor Pabrikasi dan Jasa Konstruksi : Tema “Kebangkitan Pabrikasi dan Jasa Konstruksi untuk Sistem Logistik Nasional”, dengan menghadirkan pembicara antara lain Prof. Ir. Sjarief Widjaja, Ph.D., F.RINA (Sekjen Kementerian KKP), Ir. Teddy C Sianturi (Kemenperin) Ir. No virwan S Said (IPERINDO), dan Ir. Nyoman Sudiana (PT. DOK Kodja Bahari).
b. Sektor Industri Barang Modal : Tema “Mendorong Kebangkitan Industri Barang Modal dan Transportasi Nasional”, dengan pembocara antara lain .Ir. Agus Tjahayana Wirakusumah, MSc (Dirjen Kerjasama Internasional, Kemenperin), Prof. Ir. Daniel M Rosyid, PhD (ITS), Ir. Alma Kalma,(BKPM), Prof. Dr. Ir. Danang Parikesit (MTI), Ir. Andi Alisyahbana (PT Dirgantara Indonesia) dan Ir. Sisworo Triatmoko (PPP Indonesia)
c. Sektor Pangan, Energi dan Air : Tema “Kajian Strategis dan Roadmap Menuju Kedaulatan Pangan,Energi dan Air Nasional”, dengan pembicara : Ir. Gde Pradnyana, MSc, PhD (SKK Migas), Ir. Mudjiadi, MSc (Dirjen SDA PU), Prof. Dr. Ir. Prabowo (Kepala Pusat Penelitian Energi ITS), Dr.
Ir. Krishnahadi Pribadi (BKM-PII), Ir. Antonius R Tyas Artono (PT.
Indonesia Power), Ir. Hari Yuwono, MSc (Winrock International) dan Dr.
Ir. Harun Al Rosyid, MT (PT Indopower Internasional).
d. Sektor Pendidikan : Tema “Akreditasi Pendidikan Tinggi Teknik Berdasarkan UU No.12/2012 tentang Pendidikan Tinggi, UU Keinsinyuran, KKNI,OBE, Washington Accord dan Implementasi IABEE”,
dengan pembicara antara lain, Prof. Dr. Ir. Tresna P Soemardi, IPM,
(LAM/FT-UI), Yasuyuki Aoshima (JICA Expert/JABEE), dan Dr. Ir. Dwiwahyu
Sasongko (BAN PT).
0 komentar:
Posting Komentar